Senin, 12 Desember 2011

JAWA BARAT

I. GEOGRAFI
Provinsi Jawa Barat mencakup wilayah daratan seluas 3.710.061,32 hektar dan garis pantai sepanjang 755,829 km. Secara topografis,
Jawa Barat dapat dibagi menjadi tiga kawasan : daerah dataran rendah di kawasan Utara, daerah berbukit-bukit dengan sedikit pantai di
Selatan, dan dataran tinggi bergunung-gunung di kawasan Tengah. Ciri utama daratan "Tanah Pasundan" ini adalah bagian dari busur
kepulauan gunung api baik aktif maupun tidak aktif, membentang dari ujung utara Pulau Sumatera hingga ujung Utara Pulau Sulawesi.
Daratan dapat dibedakan atas wilayah pegunungan curam (9,5% dari total luas wilayah Jawa Barat) di bagian Selatan dengan
ketinggian lebih dari 1.500 m dpl, wilayah lereng bukit yang landai (36,48%) di bagian Tengah dengan ketinggian 10 - 1.500 m dpl, dan wilayah
dataran luas (54,03%) di bagian Utara dengan ketinggian 0 – 10 m dpl. Tutupan lahan terluas di Jawa Barat berupa kebun campuran
(22,89 % dari luas wilayah Jawa Barat), sawah (20,27%), dan perkebunan (17,41%), sementara hutan primer dan hutan sekunder di Jawa Barat
hanya 15,93% dari seluruh luas wilayah Jawa Barat.
Iklim di Jawa Barat tropis, dengan suhu rata-rata berkisar antara 19 -28 °C dengan kelembaban udara antara 76 – 89 %. Data
BMG tahun 2006 mengungkapkan bahwa curah hujan rata-rata berada pada rentang 1.000 – 3.247 mm per tahun dengan kecepatan angin 2,5 –
5,0 knot.
Jawa Barat dialiri 39 sungai, 661 waduk/situ, dan 34 buah empang. Potensi air permukaan yang dimiliki sebesar 115,5 juta m3 dan
mengaliri wilayah seluas 39,6 ribu km2. Air permukaan tersebut dimanfaatkan untuk kebutuhan industri, pertanian, dan air minum.

II. KEPENDUDUKAN
Survei Sosial Ekonomi Daerah (Suseda) 2006 mencatat bahwa Jawa Barat dihuni 40.737.594 penduduk, terdiri atas 20.579.308 laki-laki
dan 20.158.286 perempuan, dengan sex ratio sebesar 102,39. Ini berarti setiap 1.000 perempuan berbanding 1.024 laki-laki. Dilihat dari jumlah
penduduknya, Jawa Barat merupakan provinsi dengan jumlah populasi terbesar dibandingkan provinsi lain di Indonesia dengan kepadatan
penduduk 1.098 jiwa per km2. Jumlah penduduk terbesar Kabupaten Bandung yaitu 4.399.128 jiwa dan terkecil adalah Kota Banjar yaitu
177.118 jiwa. Sementara kepadatan penduduk tertinggi terdapat di Kota Bandung sebanyak 13.570 jiwa/km2 sementara kepadatan terendah
terdapat di Kabupaten Sukabumi sebanyak 539 jiwa/km2.
Penduduk Jawa Barat dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan yaitu 39.140.812 jiwa tahun 2004, menjadi 39.960.869 jiwa
tahun 2005 dan 40.737.594 jiwa pada tahun 2006. Laju pertumbuhan penduduk (LPP) di provinsi Jawa Barat dari tahun ke tahun relatif
menurun, dari 2,64% pada periode 2003-2004 menjadi 2,10% pada kurun 2004-2005, lalu turun lagi 1,91% pada periode 2005-2006. LPP di
Jawa Barat dipengaruhi dua hal, yaitu tingkat pertumbuhan alami yang dipengaruhi angka kelahiran dan angka kematian serta tingkat migrasi
masuk. Salah satu upaya untuk mengendalikan tingkat pertumbuhan alami adalah melalui program Keluarga Berencana (KB). Berdasarkan
laporan dari Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Jawa Barat, pada tahun 2006, proporsi peserta aktif KB
terhadap Pasangan Usia Subur (PUS) mencapai 72,56%.
Sementara pengendalian migrasi masuk diupayakan dengan peningkatan pemerataan kesejahteraan penduduk Jawa Barat. Berdasarkan
hasil pendataan keluarga yang dilaksanakan oleh BKKBN Provinsi Jawa Barat, pada tahun 2006 masih terdapat 17,48% dari total 10,4 juta
keluarga yang berada dalam tahapan Keluarga Pra Sejahtera, menunjukkan peningkatan dibandingkan proporsi pada tahun 2005 sebesar 13,38%.
Upaya lain adalah dengan melaksanakan program transmigrasi terutama ke daerah di Luar Jawa.

III. PENDAPATAN REGIONAL
Pada tahun 2006 perekonomian Jawa Barat atas dasar harga konstan
termasuk migas mengalami pertumbuhan positif sebesar 6,01% dan
merupakan pertumbuhan tertinggi, selama periode tahun 2004 – 2006.
Pertumbuhan tersebut didukung oleh pertumbuhan positif oleh semua sektor
kecuali sektor pertanian dan sektor pertambangan dan penggalian yang
mengalami pertumbuhan sebesar -0,62% dan -2,46%. Pertumbuhan tertinggi
dicapai oleh sektor industri yang mampu tumbuh sebesar 8,51%.
Selanjutnya diikuti oleh sektor jasa-jasa dan sektor pengangkutan dan
komunikasi dengan pertumbuhan masing-masing sebesar 8,20% dan 6,88%.
Kontribusi terbesar terhadap PDRB Jawa Barat pada tahun 2006 diberikan
oleh sektor Industri Pengolahan sebesar 45,24% diikuti sektor Perdagangan,
Hotel dan Restoran sebesar 19,40%

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best Web Host